Berubah ya?



Dari Pak Can guruku di Teater Elite, ya bukan hanya guru tetapi juga layaknya ayah yang selalu membimbing anak-anak didiknya.. ingatlah, "Berubah bukan berarti tidak menjadi diri sendiri, tetapi menjadi diri sendiri yang lebih baik dari sebelumnya"

Siapa kau ?



 Aku hanya memandang dari sudut yang berbeda, salahkah? mungkin bagi kalian aku adalah penyihir jahat tapi aku hanya ingin menjaga hutanku. mungkin bagi kalian aku hanyalah kurcaci kecil tetapi aku berperan penting untuk menjaga tuan Putri.. aku bukanlah pemain figuran, aku adalah tokoh utamanya, karna aku juga berperan penting dalam cerita. yaa.. tergantung dari sudut mana kalian melihat.

Puisi [ Selir Hatinya ]

                                                       Selir Hatinya

Derai air mata mulai menetes
Lembab membasahi lereng paras ayu nya
Polesan wajah semakin luntur
Meninggalkan bekas di baju
Berteman rindu dan sedikit rasa malu
    Bergumam di keramaian
    Memejam mata dalam gelap gulita
    Dia bukan permaisuri, ratu ataupun putri
    Hanya selir
    Tak dianggap namun ada dan setia
    Tersenyum walau mata jahat menatapnya
    Rela walau luka menyelimuti
Dialah aku
yang mencintaimu lebih dari kekasihmu

karya : Risma Nurtrifani

sosiologi - Makalah Penelitian Dampak Adanya Kampung Inggris Bagi Masyarakat Dari Segi Sosial

Dampak Adanya Kampung Inggris Bagi Masyarakat Dari Segi Sosial


Kelompok :
1.     Almeyra Primalia Zamroni           (03)
2.     Ariana Megawati                         (08)            
3.     Risma Nurtrifani                          (26)  
4.     Yunan Fuadi                                (35)


HALAMAN PENGESAHAN
Makalah yang berjudul DAMPAK ADANYA KAMPUNG INGGRIS BAGI MASYARAKAT DARI SEGI SOSIAL yang disusun oleh :          
1.     Almeyra Primalia Zamroni          
2.     Ariana Megawati                                  
3.     Risma Nurtrifani
4.     Yunan Fuadi                               

Pare,

Yang mengesahkan,

Wali Kelas,                                                           Pembimbing,

Drs. Tumadji S.pd.                                                        Hj. Sukarmi, S.pd.
                                                                             NIP.19580816 198603 2 007

Kepala Sekolah,                                                   Kepala Perpustakaan

Drs. Supriswanto, M.Si                                       Drs. Suhadi, MM.                   
NIP.19651114 199802 1 003                               NIP.19610407 198803 1 008

KATA PENGANTAR
                   Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, akhirnya karya ilmiah dengan judul “DAMPAK ADANYA KAMPUNG INGGRIS BAGI MASYARAKAT DARI SEGI SOSIAL” dapat diselesaikan dengan baik.
          Ucapanterimakasih kami sampaikan kepada:
1.   Bapak Drs. Supriswanto, M.Si.selaku kepala sekolah yang telah memberi kesempatan untuk menulis karya tulis ini.
2.   Ibu Hj. Sukarmi, S.Pd. selaku pembimbing yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
3.   Bapak Drs. Tumadji, S.Pd. selaku wali kelas yang telah memberikan waktu dan dukungan berupa materil maupun moril.
4.   Teman-teman dan narasumber yang telah mendukung penyelesian karya tulis ini.
                     Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada      makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi sempurnanya karya tulis ini.


BAB 1
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Dalam dunia modern yang penuh dengan tantangan dan persaingan yang super ketat ini, setiap orang disarankan tidak hanya memiliki pendidikan yang tinggi, namun juga keterampilan khusus. Contohnya yang paling dibutuhkan saat ini adalah bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris sudah menjadi bahasa universal.
Bagitu pentingnya bahasa Inggris sehingga bahasa Inggris pun menjadi mata pelajaran yang sangat penting pada sekolah-sekolah, bahasa Inggris juga masuk dalam salah satu mata pelajaran Ujian Nasional.
Namun banyak sekali siswa yang merasa sulit untuk mempelajari bahasa Inggris, maka dari itu banyak berdiri lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris yang dapat mengajarkan dengan metode yang menyenangkan dan mudah dimengerti.
Salah satu kota yang banyak berdiri lembaga kursus bahasa Inggris adalah Kota Pare. Sehingga dari sekian banyaknya lembaga kursus bahasa Inggris yang berdiri maka Kota Pare sering dijuluki sebagai Kampung Inggris dan ramai dikunjungi oleh para pendatang yang berantusias untuk memperdalam bahasa Inggris. Pengikut kursus bukan hanya berasal dari dalam kota saja, melainkan banyak pendatang dari luar kota bahkan luar provinsi datang ke Kediri hanya untuk kursus di Kampung Inggris. Hal tersebut mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat sekitar kampung inggris khususnya di daerah Desa Tulungrejo, Kabupaten Kediri.
Dari fenomena tersebut kami tertarik untuk mengetahui bagaimana dampak keberadaan Kampung Inggris bagi masyarakat sekitar Pare dari segi sosial.



B.   Rumusan Masalah
1.      Apa dampak adanya kampung Inggris bagi masyarakat sekitar dari segi sosial?
2.      Bagaimana Pola Komunikasi antara pedagang dan pembeli, guru dan siswa dan masyarakat di Kampung Inggris, serta akulturasi budaya pada masyarakat di Desa Pare?

C.   Tujuan Penelitian
1.        Untuk mengetahui dampak adanya kampung inggris bagi masyarakat sekitar dari segi sosial.
2.        Untuk mengetahui pola interaksi antara pedagang dan pembeli, guru dan siswa dan masyarakat di kampung inggris, serta akulturasi budaya pada masyarakat sekitar.

D.   Manfaat Penelitian
1.      Memberikan kontribusi dalam dunia komunikasi pada umumnya, pola komunikasi dan proses akulturasi pada khusunya mengenai komunitas di Kampung Inggris.
2.      Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak terkait untuk tetap mengetahui pola komunikasi yang terjadi antara pedagang dan pembeli, guru dan siswa, serta masyarakat di Kampung Inggris.
3.      Penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan bagaimana Bahasa Inggris dapat menjadi agen perubahan sosial dalam masyarakat.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
II.1 Rumusan Masalah
1.      Dampak adanya kampung Inggris bagi masyarakat sekitar dari segi sosial
1.      Dampak
a.      Dampak adalah benturan ; pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (negatif maupun positif) ; benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu. (dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
b.      Dampak adalah perubahan, hasil, atau konsekuensi langsung yang disebabkan oleh suatu tidakan atau fenomena. (dari wikipedia)
c.      Dampak adalah akibat, imbas atau pengaruh yang terjadi (baik itu negatif atau positif) dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan tertentu. (menurut para ahli)
2.      Kampung
a.      Kampung adalah suatu daerah, di mana terdapat beberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di sana atau daerah tempat tinggal warga menengah ke bawah di daerah kota. (dari wikipedia)
b.      Kampung adalah kelompok rumah yang merupakan bagian kota (biasanya dihuni orang berpenghasilan rendah) ; desa atau dusun ; kesatuan administrasi terkecil yang menempati wilayah tertentu. (dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
c.      Kampung adalah suatu wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan rendah yang dihuni oleh penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat homogen, bermatapencaharian di bidang agraris serta mampu berinteraksi dengan wilayah lain di sekitarnya. (menurut para ahli)



3.      Masyarakat
a.      Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. (dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
b.      Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. (dari wikipedia)
c.      Masyarakat adalah kelompook yang tersebar degan peerasaan kesatuan yang sama ; kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidu tertentu . (menurut para ahli)
4.      Sosial
a.      Sosial adalah sesautu yang dipahami sebagai sebuah perdesaan namun tetapi inheren terintegrasi. ; sesuatu yang dicpai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya. (menurut para ahli)
b.      Sosial adalah berkenan dengan masyarakat, perlu adanya komunikasi dalam usaha menunjang pembangunan ini. (dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
c.      Sosial dapat berarti kemasyarakatan, struktur sosial- urutan deraat kelas sosial dalam masyarakat mulai terendah sampai tertinggi. (dari wikipedia)
5.      Pendatang
a.      Pendatang adalah orang datang; orang asing (bukan penduduk asli): daya pesona Pulau Bali menarik pendatang untuk berkunjung ke Indonesia; kampung itu sebagian besar penduduknya pendatang.(dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
b.      Pendatang “orang pendatang” adalah ungkapan Melayu yang umum digunakan untuk merujuk kepada orang asing atau imigran. (dari wikipedia)
c.      Pendatang adalah penduduk yang baru menetap  disebuah negara atau berpindah dari negara lain untuk menetap dan tingal di negara baru. (menurut para ahli)
II.2 Rumusan Masalah
2.      Bagaimana Pola Komunikasi antara pedagang dan pembeli, guru dan siswa dan masyarakat di Kampung Inggris, serta akulturasi budaya pada masyarakat di Desa Pare?
1.      Komunikasi
a. Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. (dari wikipedia)
b. Komunikasi adalah sebuah proses yang mungkin seseorang dapat menyampaikan rangsangan atau dengan lambang verbal yang bertujuan untuk mengubah pola tingkah laku orang lain. (menurut para ahli)
c. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih seshingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak; perhubungan. (dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
2.  Pedagang
a. Pedagang adalah orang yang mencari nafkah dengan berdagang.(dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
b. Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjual belikan barang yang tidak di produksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan. (dari wikipedia)
c. Pedagang adalah orang atau instansi yang memperjual belikan produk atau barang kepada konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. (menurut para ahli)
3. Akulturasi budaya
a. Akulturasi budaya adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling beremu dan saling bertemu dan saling mempengaruhi dan membentuk budaya baru. (dari buku sosiologi)
b. Akulturasi budaya adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi. (dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
c.
Akulturasi budaya adalah suatu proses yang tumuh manakala  suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.(menurut para ahli)
4. Penduduk asli
a. Penduduk asli adalah setiap orang yang lahir di suatu tempat, wilayah atau negara, dan menetap di sana dengan status orisinal atau asli atau tulen (indigenious) sebagai kelompok etnis yang diakui sebagai suku bangsa bukan pendatang dari negeri lainnya. (dari wikipedia)
b. Penduduk asli adalah orang-orang yang turun-temurun tinggal di suatu daerah (kampung dan sebagainya). (dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
c. Penduduk asli adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut. (menurut para ahli)
5. Komunitas
a. Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. (dari wikipedia)
b. Komunitas adalah kelompok organisme (orang) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu; masyarakat; paguyuban. (dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1       Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data atau alat bantu yanng dipilih dan di gunakan oleh peneliti dalam kegiatannya. Mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
3.1.2       Dalam makalh ini kami menggunakan penumpulan data kualitatif. Pengumpulan data kualitatif adalah pengumpulan data yang menghasilkan data diskritif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
3.1.3       Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Populasi yang diambil sekitar 100 orang.
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin di teliti, dipandang sebagai pendugaan terhadap populasi namun bukan populasi iu sendiri.
Sampel acak yang kami teliti sebanyak 5 orang.
3.1.4       Waktu dan Tempat
Waktu            : Kamis, 21 Januari 2016
Tempat          : Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri
3.1.5       Wawancara



BAB IV
PEMBAHASAN HASIL
1.    Nama              : Enget (18)
TTL                  : Blitar, 30 Mei 1997   
Pendidikan      : Menjelang kuliah
Alasan mengunjungi Kampung Inggris Pare
            Enget mengunjungi di Kampung Inggris Pare karena ia ingin berbicara fasih bahasa Inggris dan menguasai semua vocab. Menurutnya lingkungan disekitar kampung inggris tersebut termasuk ramai, orang-orang disana ramah dan menyenangkan. Ia sudah mengikuti bimbingan belajar selama 2 bulan. Perempuan berumur 18 tahun tersebut sangat senang berada di Pare, menurutnya masyarakat kampung inggris ramah-ramah walaupun belum saling mengenal tetapi selalu memberi senyuman dan tidak ada yang sombong. Enget merasa pentingnya bahasa inggris dalam kehidupan apalagi untuk bekal kuliah dan memasuki universitas, sehingga ia mengikuti kursus bahasa inggris. Di kampung inggris juga enget mendapatkan pengalaman-pengalaman yang belum ia dapatkan, salah satunya memiliki banyak teman.
Menurut pendapat dari Mbak Engget bahwa lingkungan di sekitar kampung inggris tersebut termasuk ramai, orang-orang disana ramah dan menyenangkan. Enget sangat senang berada di Pare, menurutnya masyarakat kampung inggris ramah-ramah walaupun belum saling mengenal tetapi selalu memberi senyuman dan tidak ada yang sombong.
2.    Nama : Guntur
Alamat : Balung Jeruk
            Guntur merupakan salah satu dari sekian banyak penjual yang menjajakan dagangannya di kampung inggris. Dia telah berjualan sekitar 3 bulan. Menurut guntur keadaan kampung  inggris tidak seperti biasanya karena akhir-akhir ini keadaan sepi sehingga opset penjualannya pun berkurang dan menurun. Guntur juga tidak tahu menahu mengapa sekarang sepi dan biasa saja, tidak seramai dulu, penghasilannya pun sekarang hanya Rp.100.000,- per hari.
Menurut pendapat dari Mas Guntur bahwa Kampung Inggris
3.    Nama : Iwan
TTL : kediri, 22 juli 1975
Pendidikan terakhir : STM
Alamat : jl. Asparaga tegalsari
Pekerjaan : rental sepeda
Sudah tinggal 10 tahun, asli jombangan tetapi pindah karena mengikuti istri yang bertempat tinggal di Kampung Inggris Pare. Semenjak beliau pindah dan menetap di Kampung Inggris desa Tulungrejo sudah lumayan ramai sehingga beliau berinisiataf untuk membuka usaha rental dan bengkel sepedah untuk para pendatang yang membutuhkan jasanya. Usahanya lambat laun menjadi maju karena kemajuan Kampung Inggris yang semakin ramai dan semakin maju dari jaman dahulu.
Meskipun tinggal dan mempunyai usaha di Kampung Inggris akan tetapi bapak Iwan tidak menguasai bahasa Inggris. Walaupun Kampung Inggris berada di desa akan tetapi kehidupan di Kampung Inggris sudah seperti kehidupan di kota besar karena banyaknya pendatang yang menetap dan mempunyai usaha di Kampung Inggris, dan para pelajar yang mayoritas berasal dari kota-kota besar yang membuat pergaulan di Kampung Inggris sudah seperti di kota besar yang berakulturasi dengan kebudayan lokal kota Pare. Harapan beliau kedepan Kampung Inggris semakin maju, semakin baik dan terus berkembang.

4.    Nama                                      : Yuli
TTL                              : Kediri, 10 Juni 1971
Pendidikan Terakhir    : SMP
Alamat                         : Jl Brawijaya Kampung Inggris Pare
Pekerjaan                    : Wirasuasta

            Ibu Yuli adalah warga asli Kampung Inggris, sebelum Kampung Inggris berdiri desa Tulungrejo adalah desa yang sama dengan desa pada umumnya, sarana dan prasarana di desa tersebut masih amat terbatas. Setelah Kampung Inggris didirikan oleh Bpk. Kalen desa Tulungrejo berubah secara pesat, tahun ke tahun desa Tulungrejo yang dulunya hanya kampung biasa sekarang menjadi desa yang sangat maju dan ramai. Masyarakat sekitar sangat antusias dengan keberadaan Kampung Inggris, kehidupan di desa berubah baik dari segi ekonomi dan sosial. Walaupun desa Tulungrejo sudah menjadi desa yang terkenal kehidupan sosial warga asli Kampung Inggris tetaplah sama dengan yang dulu, hubungan kekeluargaan dengan tetangga sekitar tetap terjaga walaupun sudah banyak yang berubah. Pendatang yang menetap di Kampung Inggris dengan mudah menyesuaikan dengan kondisi dan tradisi sosial warga asli yang sudah ada sejak jaman dahulu, para siswa yang mengikuti pembelajaran di Kampung Inggris juga tetap menaati peraturan yang dibuat oleh ibu kos mereka dan jika melanggar mereka akan di beri denda atas perbuatannya. Harapan Bu Yuli adalah kampung Inggris semakin berkembang tanpa melupakan budaya asli daerah.



BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setalah melakukan penelitian dan menganalisis terhadap data-data yang diperoleh, serta berdasarkan teori yang ada, maka pembahsan makalah ini dapat disinpulkan sebagai berikut :
1.      Kampung Inggris pare membawa efek yang sangat banyak bagi kehidupan warga asli dan warga sekitar Pare sendiri. Pendatang yang pindah dan menetap di Pare juga ikut andil dalam perubahan terjadi, contohnya perubahan sosial masyarakat. Dulunya kehidupan sosial Kampung Inggris sama dengan kehidupan sosial desa lainnya akan tetapi banyaknya pendatang dan para pelancong yang tiba membuat sedikit banyak merubah kehidupan bermasyarakat di Kampung Inggris.
2.      Kemajuan yang terjadi membuat kurangnya sosialisasi antar warga sekitar, para pendatang yang membawa kebiasaan dari kota asal yang mayoritas dari kota besar membuat banyak perubahan baik dari segi sosial dan cara berkomunikasi. Itu menyebabkan kurangnya intensitas bersosialisasi antar warga masyarakat.
3.      Akan tetapi bagi pendatang dan para pelajar yang mampu menyesuakan diri dengan kebiasaan warga sekitar justru membawa dampak yang posistif yaitu akan semakin membuat ikatan persodaraan antar warga terjalin semakin kuat.
B.     Saran
Untuk penelitian berikutnya akan menarik bila melihat bagaimana proses sosialisasi pada masyarakat sekitar kampung inggris secara langsung.
a.      Penulis
Semoga dengan dilakukannya penelitian dan pembuatan makalah mengenai Dampak Adanya Kampung Inggris Bagi Masyarakat Dari Segi Sosial, penulis dapat mengambil sisi positif dari penelitian ini dan mampu ngembangkan penelitian ini menjadi lebih baik. Menambah wawasan penulis tentang kehidupan sosial di Kampung Inggris Pare.
b.     Sekolah
Semoga, dengan adanya penelitian mengenai Dampak Adanya Kampung Inggris Bagi Masyarakat Dari Segi Sosial, dapat bermanfaat bagi sekolah maupun murid-murid dan dapat menjadi sumber ilmu tambahan dalam proses pembelajaran di sekolah.
c.       Masyarakat
Semoga dengan ditulisnya makalah ini masyarakat dapat mengetahui dan paham tentang kehidupan sosisal di Kampung Inggris Pare, dan semoga dapat menambah pengetahuan masyarakat sekitar Pare.
d.      Negara
Semoga dengan dilakukannya penelitian ini, menunjukan kepada khalayak ramai tentang keberagaman pola kehidupan sosisal di Negara Indonesia.


                

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, S.1995 (Edisi ke-2, cetakan pertama). Sosiologi Pendidikan.
          Jakarta:  Bumi Aksara.
Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif (Jenis, Karakteristik, dan  Keunggulan).
                        Bandung: Grafindo.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahmat, Pupu Saeful, 2009, Penelitian Kualitatif, Jurnal Equilibrium, No.9, Volume 5,halaman 1-8.
Soehartono, Irawan. 2011. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Setiadi, Elly M, dkk. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar  (Edisi Ketiga). Jakarta:

B Indonesia - ATA H110

ANALISIS DAN PENILAIAN TEKS ANEKDOT
Nama       : Risma Nurtrifani                         
Kelas        : X-MIA 5
Judul        : Politisi Blusukan Banjir (halaman 110); Durasi: 10 menit        
Tanggal    : 9 Januari 2016
Unsur
Skor
Kriteria
Komentar
ISI
27—30
   (28)
Sangat baik—sempurna:  menguasai topik
tulisan;  substantif; abstraksi orientasi krisis
reaksi koda; relevan dengan topik yang
dibahas
Karena isinya jelas, dapat dipahami, dan dapat mengerti atas kritikan tersebut.
22—26
Cukup—baik: cukup menguasai permasalahan;
cukup memadai; pengembangan tesis
terbatas; relevan dengan topik, tetapi kurang
terperinci

17—21
Sedang—cukup: penguasaan permasalahan
terbatas; substansi kurang; pengembangan
topik tidak memadai

13—16
Sangat kurang—kurang: tidak menguasai
permasalahan; tidak ada substansi; tidak
relevan; tidak layak dinilai

STRUKTUR
18—20
Sangat baik—sempurna: ekspresi lancar;
gagasan terungkap padat, dengan jelas;
tertata dengan baik; urutan logis (abstraksi
orientasi krisis reak si koda); kohesif

14—17
(17)
Cukup—baik: kurang lancar; kurang
terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan;
pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap
Karena struktur tidak urut, tidak lengkap, dan juga tidak ada koda.
10—13
Sedang—cukup: tidak lancar; gagasan kacau
atau tidak terkait; urutan dan pengembangan
kurang logis

7—9
Sangat kurang—kurang: tidak komunikatif;
tidak terorganisasi; tidak layak dinilai

KOSAKATA
18—20
(18)
Sangat baik—sempurna: penguasaan kata
canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif;
menguasai pembentukan kata; penggunaan
register tepat
Karena menggunakan pilihan kata yang tepat dan menggunakan bahasa yang jelas.
14—17
Cukup—baik: penguasaan kata memadai;
pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/
ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak
mengganggu

10—13
Sedang—cukup: penguasaan kata terbatas;
sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan
penggunaan kosakata/ungkapan; makna
membingungkan atau tidak jelas

7—9
Sangat kurang—kurang: pengetahuan
tentang kosakata, ungkapan, dan
pembentukan kata rendah; tidak layak nilai

KALIMAT
18—20
(19)
Sangat baik—sempurna: konstruksi
kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit
kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi
kata, artikel, pronomina, preposisi)
Karena konstruksi kalimat kompleks dan efektif, sedikit kesalahan dalam tekst tersebut.
14—17
Cukup—baik: konstruksi sederhana, tetapi
efektif; terdapat kesalahan kecil pada
konstruksi kompleks;  terjadi  sejumlah 
kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan
kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi
makna cukup jelas

10—13
Sedang—cukup: terjadi kesalahan serius
dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks
(sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi,
urutan/ fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur

7—9
Sangat kurang—kurang: tidak menguasai
tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai

MEKANIK
9—10
Sangat baik—sempurna: menguasai aturan
penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan,
tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan
penataan paragraf

7—8
(8)
Cukup—baik: kadang-kadang terjadi
kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan
huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi
tidak mengaburkan makna
Karena ada beberapa kesalahan tanda baca dan kadang terjadi kesalahan ejaan.
4—6
Sedang—cukup: sering terjadi kesalahan
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital,
dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak
jelas; makna membingungkan atau kabur

1—3
Sangat kurang—kurang: tidak menguasai
aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan
ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital,
dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca;
tidak layak dinilai

Jumlah
Skor
90



Komentar Umum:


Menurut saya teks anekdot ini mendekati sempurna karena hanya terdapat sedikit kesalahan dan juga cukup menghibur bagi pembaca.
Powered by Blogger.

Total Pageviews

Visitors

Flag Counter