puisi [ gugur mencium duka ]


                        Gugur Mencium Duka



Daun perdu mulai terjatuh,
Meninggalkan ranting dalam dingin
Angin yang membawanya meninggi
Terhempas tak tentu arah dimana ia kan tiba
Musim gugur yang bisu
Sekedar mengintip duka sang daun
            Terpisah jauh dari tempatnya
            Dingin beku semakin membeku
            Dibalik luka lara relungnya
            Jauh semakin jauh terbuang
            Hanya percaya pada keyakinan
Entah dimana ia kan jatuh
Perlahan robek tersentuh debu
Semakin letih dalam pencarian
Tak jua temukan sang jiwa
Tak jua dapatkan sang raga
            Mendaiyung daiyung semakin rendah
            Tersentuh kotoran sang rusa
            Terinjak-injak alam
            Semakin terlunta dalam penantian
Apa yang harus disesalkan?
Ia sendiri dalam ketulusan
Tak menuntut balas namun derita yang di dapat
Luka semakin merebak
Perih dalam sedih
Berharap tiba di tepian sungai
Namun tahi yang menjemput
            Duka sang daun perdu
            Meringkuk dalam kabut hampa
            Memohon di sela nestapa
            Semoga daun mangga tak seperti dia
Karya : Risma Nurtrifani


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Visitors

Flag Counter