Puisi [Kecupan Terakhir]
Kecupan Terakhir
Kian jauh aku berlari
Kian lama aku menanti
Tak ku temui setetes air
Mendung enggan mendekat
Panas semakin merapat
Dahaga kian menyiksa
Yang ada hanya telaga hampa
Derita kini kian menyakiti
Percuma saja merajut asa
Bila bahagia tak pernah menyapa
Andai ilalang masih ada
Andai kembang nasih menghias
Andai dirimu masih setia
Menanti daku datang menjemputmu
Bukanlah alasan kau meninggalkanku
Atau hanya sial nasibku
Kini sejuk kasih mu tak akan lagi ku temui
Jiwa mu hilang meninggalkan raga
Menyisakan diriku berteman rindu
Menggenggam janji
Kecupan terakhir di bibir itu masih terasa
Walau tak senikmat saat pertama
Kini, dirimu telah bahagia bersama malaikat kecil kita di nirwana
karya : Risma Nurtrifani
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
About Me
Blog Archive
-
▼
2016
(69)
-
▼
June
(17)
- Puisi [ Dingin yang Menghangatkan ]
- 5 Cara Mudah Buat Dia Naksir Kamu Yang Wajib Kamu ...
- Puisi [ Hanya Sewindu ]
- 10 Cara Cepat Move On Dari Mantan Tersayang
- Puisi [Dua Kutub Satu Cinta Untuk Ashenda]
- Sahabat adalah keluarga yang aku pilih sendiri,...
- Puisi [Aku Tak Minta]
- Puisi [Layu Sebelum Dewasa]
- Puisi [Kecupan Terakhir]
- Puisi [Pesan Penuh Arti]
- Puisi [Wajah yang Begitu Sendu]
- Puisi [Keindahan]
- Puisi [Pulang]
- Puisi [Penyangkalan Semu]
- Cerpen [Larangsa Rawangga]
- Puisi [Senja Berpadu Luka]
- Puisi [Senja di Pelupuk Mata]
-
▼
June
(17)
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment