Kutub Satu Cinta Untuk Ashenda
Angin
sore menerpa rambutku
Rumput
liar mulai menggelitik telapak kakiku
Bersandar
pada tiang
Tak
malu walau gedung perpustakaan memandang heran
Tak
risaukan mereka yang berlalu lalang
Aku
tetap disini tersisih bagai tembus pandang
Daun
pisang bergoyang seakan mengejek
Dimana
daku tak ada yang memperhatikan
Terpaku
sendiri tanpa tujuan..
Selalu
bertindak tanpa alasan.
Sebelum
kau datang.
Kini, kegilaan mu membuatku tertawa
Kepolosanmu membuatku terpana
Ya Tuhan.. Mungkinkah ini nyata?
Punggung kita menyatu dalam sandaran
Nyaman, namun tak menatap arah yang sama
Bagai magnet, selalu ada yang mendekatkan
kita
Sekuat apapun kita berlari
Sejauh apapun kita sembunyi
Perasaan
apa ini?
Aku
tau dan semua tau
Engkau
nan diriku saling menyayangi
Mungkinkah
lebih dari sekedar teman berbagi?
Mungkinkah
kau anggap aku seorang wanita dan bukan sahabat gilamu?
Prinsip
kita sangatlah beda
Jalan
kita tak sama walau beriringan
Langkah
kita tak sama walau berjalan bersama
Jemari
kita tak sama walau bergandeng tangan
Terjebak
oleh perasaan semu
Atau
sekedar impianku dapatkan cinta yang tulus?
0 comments:
Post a Comment