Puisi [ Hanya Sewindu ]

                   Hanya Sewindu

Sejenak terdiam dalam angan keraguan
Sumilir angin pun terasa enggan untuk sekedar menyapa
Menyapu kulit ari tak lagi bisa
Duka itu tlah menyatu
Bersama harap masa depan
Kursi goyang terasa berat
Menahan beban raga
         Kemolekan tinggal cerita
         Bahagia itu tinggal legenda
         Tak lagi ku temui indah dunia
         Hujan yang jatuh tak pernah membenci awan
         Begitupun aku tak pernah membencimu
Takdir membawaku kepadamu
Walau tak sewindu tidur denganmu
Tubuh ini kian melebar
Perut ini kian membesar
Bukan karna hadir nyawa di rahimku
Lemak yang enggan meninggalkanku
      Tak ada lagi tubuh indah ku
      Tak ada lagi lembut lakumu
      Tak ada lagi sapa manismu
      Tak ada lagi hangat ciumanmu
      Tak ada lagi nyaman dekapmu
Hanya gelap
Bersama datangnya petang
Secercah cahaya tak mau menyinari
Lentera redup yang setia menemani
Kesendirian ini ku makan sendiri
Kaca muak menampilkan pantulanku
Cantikku tak seperti dulu
Pemandanganku mimpi buruk
Namunku hanya terdiam tanpa kata
Sekedar menatapmu, kau tak ijinkan
        Dari jarak yang tak kau jangkau
        Dari tempat tersudut tak henti derai air mata pergi
        Menatap suamiku bersama maduku

karya : Risma Nurtrifani

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Visitors

Flag Counter