Hanya Sewindu
Sejenak terdiam dalam angan keraguan
Sumilir angin pun terasa enggan untuk sekedar menyapa
Menyapu kulit ari tak lagi bisa
Duka itu tlah menyatu
Bersama harap masa depan
Kursi goyang terasa berat
Menahan beban raga
Kemolekan tinggal cerita
Bahagia itu tinggal legenda
Tak lagi ku temui indah dunia
Hujan yang jatuh tak pernah
membenci awan
Begitupun aku tak pernah
membencimu
Takdir membawaku kepadamu
Walau tak sewindu tidur denganmu
Tubuh ini kian melebar
Perut ini kian membesar
Bukan karna hadir nyawa di rahimku
Lemak yang enggan meninggalkanku
Tak ada lagi tubuh indah ku
Tak ada lagi lembut lakumu
Tak ada lagi sapa manismu
Tak ada lagi hangat ciumanmu
Tak ada lagi nyaman dekapmu
Hanya gelap
Bersama datangnya petang
Secercah cahaya tak mau menyinari
Lentera redup yang setia menemani
Kesendirian ini ku makan sendiri
Kaca muak menampilkan pantulanku
Cantikku tak seperti dulu
Pemandanganku mimpi buruk
Namunku hanya terdiam tanpa kata
Sekedar menatapmu, kau tak ijinkan
Dari jarak yang tak kau jangkau
Dari tempat tersudut tak henti derai
air mata pergi
Menatap suamiku bersama maduku
karya : Risma Nurtrifani
0 comments:
Post a Comment