Puisi - Izinkan Aku Menjadi Makmum Mu

Izinkan Aku Menjadi Makmum Mu..


Kau yang menyatukan tanganmu saat mereka mendekat
Kau yang tak pernah berhenti bermunajat
Kau yang tak sekalipun tinggalkan dzikkir kepada-Nya
Kau yang selalu menyebut Asma-Nya
Kau yang selalu menjaga matamu dari pandangan menggoda iman
Tak pernah sepi walau kau selalu sendiri
Cukupkanlah hatimu pada cinta yang haqiqi
Cinta pada-Nya
                Kita saling mengenal walau tak bertegur sapa
                Kita saling mengerti walau tak saling berbicara
                Berkenalan tak harus menggunakan lisan
                Bersalaman tak harus saling bersentuhan
                Kita saling mendoakan
Melepas rindu dalam setiap doa yang tak terucap
Saling melihat walau mata tak pernah memandang
Selalu percaya walau tak ada kata menjelaskan
Saling menjaga meski kita tak pernah berjumpa
Cukupkanlah aku yang menjadi makmum mu
Cukupkanlah engkau sebagai imamku
Nahkoda yang membawaku berlabuh pada cinta
Cinta yang tak pernah meminta
Tanpa syarat
                Cukupkanlah sahaja cinta bersama mu,
                Cinta atas izin Rabb-ku, yang memilihmu menjadi takdirku
                Bilamana dua insan tak saling mengenal, menyatu dalam perahu kehidupan
                Menyelami bahtera menuju Jannah-nya
                Ketika aku, kamu menyatu dalam kata “kita”
                Tak akan pernah meninggalkan DIA
                DIA-lah Allah Ta’alla sang Maha Cinta
                Pemilik kesempurnaan cinta sejati
Mengapa kita selalu resah kala sendiri?
Mengapa kita perlu merasa sepi?
Kala Allah tak pernah sejenakpun pergi?
Kala Allah selalu ada untuk menemani?
Tak peduli bagaimana pun keadaanmu
Tak peduli betapa kelamnya masa lalu mu
Tak peduli seberapa sering kau melupakan-Nya
Allah Azza Wajalla tetaplah mencintaimu
Berharap kau tak mubadzirkan perasaanmu
Memubadzirkan hatimu..
Memubadzirkan air matamu..
DIA tak pernah ingin engkau terluka
Memikirkan dan patah hati oleh seseorang yang belum tentu jodohmu
                Masih ragukah engkau pada-Nya?
                Kepada DIA yang sangat menyayangimu?
                Cintailah aku, tanpa pernah mengurangi rasa cintamu kepada-Nya
                Cintailah aku, dalam upayamu melengkapi kecintaanmu pada Tuhanmu
                Cintailah aku, tanpa pernah meninggalkan Rabb-mu
                Karna aku akan melakukan hal yang sama,
                Mencintaimu atas seizin Tuhanku
                Mencintaimu dalam upayaku melengkapi kecintaanku pada Tuhanku
                Lalu, nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan ?

Karya : Risma Nurtrifani

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Visitors

Flag Counter