Mahkota Terjaga yang Hilang
Namanya Larasati Ayuwangi Cahyaningtyas
Kusuma
Seperti namanya ia gadis yang cantik
Kemben hitam sedada membungkus tubuh atas
miliknya
Jarit coklat semata kaki menutupi kaki
mulusnya
Lemah anggun nian lakunya
Rambut hitam sepinggul diikatnya erat di
kepala
Aduhai, lesung pipi menambah ayu parasnya
Bunga
desa idaman pria
Selalu
menjaga mahkota miliknya
Menatap
jauh pada pusara emaknya
Menatap
jauh pada pusara bapaknya
Larasati..
Ia sendiri menapaki dunya
Nerima pada Jagad Dewa Bathara
Tak risaukan mereka yang memandang rendah
padanya
Yakin bahwa Dewa Ganesha selalu
melindunginya
Berharap
menemukan Ramanya
Ya,
seperti Dewi Sita yang menemukan teman hidupnya
Ia
hidup pada cinta
Dimana
dia memberikan cinta untuk setiap manusia di sekitarnya
Larasati, ia pernah terluka
Di khianati oleh pria yang semula dikira
dialah ramanya
Semua dirampasnya lelaki itu
Mahkotanya pun tak lagi berada di dekapan
Dendam dan sakit memenuhi jiwa
Mereka mengatakan dendam itu buruk
Mereka tak tahu bahwa sakit yang
diberikan lelaki itu lebih buruk dari apapun
Bukan,, bukan itu..
Larasati hanyalah memiliki satu hati
Bagaimana bisa ia hidup ketika hatinya
tak lagi ada padanya?
Tak
masalah jika ia harus kehilangan mahkota miliknya
Tak
masalah jika ia harus selalu menjatuhkan air mata
Tak
masalah jika tiada hari tanpa dicerca
Hanya
saja, dimana dia?
Dia
yang berjanji akan menjadi teman hidupnya seperti Rama dan Sita
Dimana cinta untuknya ketika dia selalu
mencintai manusia dan alam disekitarnya
Larasati sendiri..
Emak dan bapaknya telah meninggalkannya
pergi menuju Sang Dewa
Janganlah marah pada Sang Dewa
Janganlah hina takdirmu
Larasati.. tetaplah jadi dirimu yang dulu
Janganlah angkara murka menguasai jiwamu
Tetaplah nyanyikan pujian
Tetaplah mencintai
Karena engkau tetaplah Larasati penyejuk
hati
Karya : Risma Nurtrifani
0 comments:
Post a Comment