puisi [ Mahkota Terjaga yang Hilang ]

                     Mahkota Terjaga yang Hilang



Namanya Larasati Ayuwangi Cahyaningtyas Kusuma
Seperti namanya ia gadis yang cantik
Kemben hitam sedada membungkus tubuh atas miliknya
Jarit coklat semata kaki menutupi kaki mulusnya
Lemah anggun nian lakunya
Rambut hitam sepinggul diikatnya erat di kepala
Aduhai, lesung pipi menambah ayu parasnya
            Bunga desa idaman pria
            Selalu menjaga mahkota miliknya
            Menatap jauh pada pusara emaknya
            Menatap jauh pada pusara bapaknya
Larasati..
Ia sendiri menapaki dunya
Nerima pada Jagad Dewa Bathara
Tak risaukan mereka yang memandang rendah padanya
Yakin bahwa Dewa Ganesha selalu melindunginya
            Berharap menemukan Ramanya
            Ya, seperti Dewi Sita yang menemukan teman hidupnya
            Ia hidup pada cinta
            Dimana dia memberikan cinta untuk setiap manusia di sekitarnya
Larasati, ia pernah terluka
Di khianati oleh pria yang semula dikira dialah ramanya
Semua dirampasnya lelaki itu
Mahkotanya pun tak lagi berada di dekapan
Dendam dan sakit memenuhi jiwa
Mereka mengatakan dendam itu buruk
Mereka tak tahu bahwa sakit yang diberikan lelaki itu lebih buruk dari apapun
Bukan,, bukan itu..
Larasati hanyalah memiliki satu hati
Bagaimana bisa ia hidup ketika hatinya tak lagi ada padanya?
            Tak masalah jika ia harus kehilangan mahkota miliknya
            Tak masalah jika ia harus selalu menjatuhkan air mata
            Tak masalah jika tiada hari tanpa dicerca
            Hanya saja, dimana dia?
            Dia yang berjanji akan menjadi teman hidupnya seperti Rama dan Sita
Dimana cinta untuknya ketika dia selalu mencintai manusia dan alam disekitarnya
Larasati sendiri..
Emak dan bapaknya telah meninggalkannya pergi menuju Sang Dewa
Larasati, inilah nasibmu
Janganlah marah pada Sang Dewa
Janganlah hina takdirmu
Larasati.. tetaplah jadi dirimu yang dulu
Janganlah angkara murka menguasai jiwamu
Tetaplah nyanyikan pujian
Tetaplah mencintai
Karena engkau tetaplah Larasati penyejuk hati


Karya : Risma Nurtrifani

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Visitors

Flag Counter