puisi [ Terasing Sungguh ]


Terasing Sungguh
Merangkak diatas bara
Memeluk perapian dalam lesu
Masam dalam muram
Sebab pagi tak lagi menjelang
Belaian api menyambut luka
Kala cahaya berada diantara
          Tawa adalah tangis
          Sungguh pengap yang menyiksa
          Tercekik harapan nista
          Menatap jauh ke arah dermaga
          Tak tau putih ataupun hitam
Hanya abu-abu meringkuk dalam goresan
Terlampau jauh dari jamahan
Menyendiri kala tak mau sendiri
Di terpa angin kering duka lara
Tak ada tentram maupun suka
Tak ada yang menghargai
Dan bakal mati dalam pengasingan ketakutan

Karya : Risma Nurtrifani

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Visitors

Flag Counter