Kediri Pun Membisu
Jangan
ingatkan aku pada rasa yang kini memudar
Jangan
ingatkan kembali pada rasa yang inginku musnahkan
Rasa
yang bila dengannya aku merasa terlengkapi
Rasa
yang melihatnya aku merasa damai
Kau tau
kan bagaimana rasa ketika kau mencintai sahabatmu?
Bahkan
saat kau tau dia tak pernah ada rasa sedikitmu padamu
Itu yang
aku rasa
Mencintai
dia tak tau sedari kapan perasaan itu muncul
Bahkan
aku tak menyadari bagaimana jalannya
Aku tak mengerti
Ntah perasaan itu masih ada atau
enyah kemana
Aku pernah jauh
Saat ku mulai menunjukkan perasaanku
nan ia menyadarinya
Ia pergi, menghindar pelan namun
pasti
Terlampau jauh sungguh
Rasa
yang hadir bersama setiap candanya
Yang setiap
hari aku bertemu nan berada di dekatnya
Coba
jelaskan padaku bagaimana caraku menghapus rasa itu?
Disetiap
upaya ku selalu gagal karna senyumnya
Aku
masih ingat terakhir kali ia menjagaku
Saat ku
menangis dalam peluknya
Membasahi
bahu
Bersandar
padanya
Disaksikan
pekan budaya malam itu
Diatas
bianglala
Ditemani
indahnya bintang nan gemerlap lampu kediri
Berpegang
erat menatap simpang lima
Mengapa kau ingatkan?
Sayap-sayapku tlah patah
Luka yang masih membekas tak
tersembuhkan
Ia tak salah, tak masalah ia tak
mencintaiku
Aku yang payah dalam setiap upayaku
Kini aku masih menyimpan memori itu
Janganlah kau tanya mengapa
Bukan aku tak bisa melupakannya
Hanya saja aku selalu senang melihat
matanya
Karya :
Risma Nurtrifani
0 comments:
Post a Comment