puisi [ Kebisuan di Kediri ]

                                   Kediri  Pun Membisu





Jangan ingatkan aku pada rasa yang kini memudar
Jangan ingatkan kembali pada rasa yang inginku musnahkan
Rasa yang bila dengannya aku merasa terlengkapi
Rasa yang melihatnya aku merasa damai
Kau tau kan bagaimana rasa ketika kau mencintai sahabatmu?
Bahkan saat kau tau dia tak pernah ada rasa sedikitmu padamu
Itu yang aku rasa
Mencintai dia tak tau sedari kapan perasaan itu muncul
Bahkan aku tak menyadari bagaimana jalannya
            Aku tak mengerti
            Ntah perasaan itu masih ada atau enyah kemana
            Aku pernah jauh
            Saat ku mulai menunjukkan perasaanku nan ia menyadarinya
            Ia pergi, menghindar pelan namun pasti
            Terlampau jauh sungguh
Rasa yang hadir bersama setiap candanya
Yang setiap hari aku bertemu nan berada di dekatnya
Coba jelaskan padaku bagaimana caraku menghapus rasa itu?
Disetiap upaya ku selalu gagal karna senyumnya
Aku masih ingat terakhir kali ia menjagaku
Saat ku menangis dalam peluknya
Membasahi bahu
Bersandar padanya
Disaksikan pekan budaya malam itu
Diatas bianglala
Ditemani indahnya bintang nan gemerlap lampu kediri
Berpegang erat menatap simpang lima
            Mengapa kau ingatkan?
            Sayap-sayapku tlah patah
            Luka yang masih membekas tak tersembuhkan
            Ia tak salah, tak masalah ia tak mencintaiku
            Aku yang payah dalam setiap upayaku
            Kini aku masih menyimpan memori itu
            Janganlah kau tanya mengapa
            Bukan aku tak bisa melupakannya
            Hanya saja aku selalu senang melihat matanya


Karya : Risma Nurtrifani

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Visitors

Flag Counter